Blogger templates
Blog archive
-
▼
2011
(33)
-
▼
November
(29)
- Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan Kunci Shirley d...
- Stonehenge Tempat Ritual Pemujaan Matahari?
- Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan kunci Shaun the...
- Kejang-kejang Akibat Nonton Drakula Twilight 'Brea...
- Beginilah Nasib Pendidikan di Perbatasan...
- Warga Malaysia Dalang Pembunuhan Orangutan
- Kisah Pak Guru Edi di Pedalaman Riau
- Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan Kunci Campuran)
- Inilah Skuad Timnas untuk Lawan Beckham Dkk
- Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan HP)
- Kerajinan Flanel ( Edisi Bros )
- Sepertiga Terumbu Karang Indonesia Rusak
- Kerajinan Flanel ( Edisi Bros )
- Tips Berkreasi Dengan Kain Flanel
- Timnas U-23 Jadi Kerangka Timnas Masa Depan
- Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan Kunci dan Gantu...
- Indonesia Kalah dalam Adu Penalti
- Kerajinan Flanel ( Edisi Boneka )
- Mengenal Lebih Dekat Para Pemain Timnas U-23 ( Gar...
- Tinju
- Atletik
- Sepak Takraw
- Bola Voli
- Sepak Bola
- Berenang
- Kerajinan Flanel ( Edisi Tas Tangan )
- Suporter Indonesia Berencana Pakai Batik
- Kerajinan Flanel ( Tempat Flashdisk )
- Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan )
-
▼
November
(29)
categories
- Artikel Olah Raga (6)
- Hukum (1)
- Kerajinan Flanel (13)
- Kesehatan (1)
- Olahraga (6)
- Tips (1)
- umum (11)
Popular posts
Mira Jaya
Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 29 November 2011
Stonehenge Tempat Ritual Pemujaan Matahari?
Diposting oleh
Mira Jaya
,
di
22.07
Arkeolog memiliki teori baru mengenai fungsi monumen batu terkenal di Inggris, Stonehenge. Peninggalan prasejarah yang diperkirakan berasal dari abad 2.400 - 2.220 SM ini diduga memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan matahari.
Seperti dikutip dari laman BBC, telah ditemukan dua lubang yang diduga pernah digunakan dalam ritual persembahan matahari, sebelum batu-batu besar itu didirikan. Lubang itu diposisikan dalam susunan yang mengarah ke langit, yang mungkin di dalamnya diisi batu, tanda, atau api yang menandakan terbit dan terbenamnya matahari.
Tim survei arkeologi internasional menemukan lubang-lubang itu dalam program Stonehenge Hidden Landscape Project. Tim ini menggunakan teknik pencitraan geofisika untuk menyelidiki situs.
Arkeolog dari Universitas Birmingham, Inggris, dan Institut Pemanfaatan Arkeologi Ludwig Boltzmann di Wina, Austria, telah melakukan survei sub-permukaan sejak musim panas tahun 2010.
Rute Prosesi
Dugaan awal, lubang-lubang di Stonehenge itu merupakan membentuk jejak Neolithic Cursus, yang mungkin merupakan formasi dari rute prosesi ritual masa lalu. Ritual itu diasumsikan untuk melakukan peringatan pergerakan matahari yang bergerak melintasi langit saat pertengahan musim panas (midsummer solstice).
Sebuah cursus (serupa jalan) terdiri dari dua lubang parit yang berbentuk pararel. Selain itu, terlihat juga sebuah celah di sisi utara cursus, yang diduga sebagai pintu masuk dan keluar selama prosesi berlangsung.
Penemuan ini mengungkap kalau situs itu sudah pernah digunakan sebagai pusat ritual utama, sebelum batu-batu itu didirikan. Ritual diduga telah dilakukan sejak 5.000 tahun silam.
Profesor Vince Gaffney, arkeolog Universitas Birmingham yang menjadi pemimpin proyek ini mengatakan, "Ini merupakan pertama kalinya kami melihat sesuatu seperti ini di Stonehenge. Ini memperlihatkan suatu penjelasan yang kompleks mengenai bagaimana ritual berlangsung di cursus dan lanskap yang lebih luas."
Sumber:http ://teknologi.vivanews.com/news/read/268273-stonehenge-tempat-ritual-pemujaan-matahari-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)