Rabu, 30 November 2011

Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan Kunci Shirley dan Timmy )

,
Halo gan/sis
bagi para agan/sis yang pengemar karakter Shaun The Sheep, ada berita bagus buat agan/sis semua.
Kami dari Mira Jaya telah menyediakan gantungan kunci Shirley dan Timmy yang ada dalam film Shaun The Sheep yang lucu-lucu dan Imut tersebut. Ayo gan/sis yang penggemar Shaun The Sheep buruan beli gantungan kunci karakter Shirley dan Timmy. Untuk harga masih seperti harga karakter Shaun The Sheep yang sebelumnya gan cuma @ Rp. 5000 (Harga eceran ) dan untuk ukuranya Panjang 8 cm dan tinggi 5 cm

Mendingan kita langsung aja lihat wujudnya gan/sis, monggo dinikmati :
1. Timmy


Keterangan : Timmy, seekor bayi domba dan merupakan sepupu dari Shaun. Ibunya selalu ada untuk membuatnya tetap aman. Timmy juga ada di serial animasi Timmy Time.

Dalam Wujud Gantungan Kucni :



2. Shirley


Keterangan : Shirley, salah satu domba yang paling senang makan. Oleh karena itu, Shirley merupakan domba yang paling besar dari kawanan domba yang dipimpin oleh Shaun.

Dalam Wujud Gantungan Kunci :




Gimana gan/sis dengan hasil kreasi kami, Semoga agan/sis puas dan tertarik untuk memesan dan membeli kreasi kami yang paling beru ini.
Terima Kasih dan Salam hangat Dari Kami "Mira Jaya".

Selasa, 29 November 2011

Stonehenge Tempat Ritual Pemujaan Matahari?

,


Arkeolog memiliki teori baru mengenai fungsi monumen batu terkenal di Inggris, Stonehenge. Peninggalan prasejarah yang diperkirakan berasal dari abad 2.400 - 2.220 SM ini diduga memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan matahari.

Seperti dikutip dari laman BBC, telah ditemukan dua lubang yang diduga pernah digunakan dalam ritual persembahan matahari, sebelum batu-batu besar itu didirikan. Lubang itu diposisikan dalam susunan yang mengarah ke langit, yang mungkin di dalamnya diisi batu, tanda, atau api yang menandakan terbit dan terbenamnya matahari.

Tim survei arkeologi internasional menemukan lubang-lubang itu dalam program Stonehenge Hidden Landscape Project. Tim ini menggunakan teknik pencitraan geofisika untuk menyelidiki situs.

Arkeolog dari Universitas Birmingham, Inggris, dan Institut Pemanfaatan Arkeologi Ludwig Boltzmann di Wina, Austria, telah melakukan survei sub-permukaan sejak musim panas tahun 2010.

Rute Prosesi

Dugaan awal, lubang-lubang di Stonehenge itu merupakan membentuk jejak Neolithic Cursus, yang mungkin merupakan formasi dari rute prosesi ritual masa lalu. Ritual itu diasumsikan untuk melakukan peringatan pergerakan matahari yang bergerak melintasi langit saat pertengahan musim panas (midsummer solstice).

Sebuah cursus (serupa jalan) terdiri dari dua lubang parit yang berbentuk pararel. Selain itu, terlihat juga sebuah celah di sisi utara cursus, yang diduga sebagai pintu masuk dan keluar selama prosesi berlangsung.

Penemuan ini mengungkap kalau situs itu sudah pernah digunakan sebagai pusat ritual utama, sebelum batu-batu itu didirikan. Ritual diduga telah dilakukan sejak 5.000 tahun silam.

Profesor Vince Gaffney, arkeolog Universitas Birmingham yang menjadi pemimpin proyek ini mengatakan, "Ini merupakan pertama kalinya kami melihat sesuatu seperti ini di Stonehenge. Ini memperlihatkan suatu penjelasan yang kompleks mengenai bagaimana ritual berlangsung di cursus dan lanskap yang lebih luas."


Sumber:http ://teknologi.vivanews.com/news/read/268273-stonehenge-tempat-ritual-pemujaan-matahari-

Sabtu, 26 November 2011

Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan kunci Shaun the Sheep & Nightmare )

,


Halo gan/sis.....
Kami dari Mira Jaya mau mengUp date kreasi gantungan kunci kami yang paling gresss. Siapa tahu agan/sis ada yang tertarik dan bisa order pada kami.
Harga dari kreasi kami yang paling baru adalah
Untuk gantungan kunci :
-Shaun the Sheep = @ 5000 ( Harga Eceran )
-Nightmare = @ 3000 ( Harga Eceran )




Ayo gan dari pada kelamaan kita langsung aja lihat hasil kreasi Mira Jaya :

1. Gantungan Kunci Shaun The Sheep

Tampak Depan




Tampak Samping




2. Gantungan Nightmare




Gimana gan/sis....
Semoga apa yang kami hasilkan dapat menarik minat anda semua untuk memberli hasil kreasi flanel dari kami.
Terimakasih gan/sis dan Salam Hangat dari kami "Mira Jaya"

Jumat, 25 November 2011

Kejang-kejang Akibat Nonton Drakula Twilight 'Breaking Dawn'

,


Beberapa wanita dilaporkan telah mengalami kejang selama persalinan setelah menonton adegan persalinan menegangkan Bella Swan yang diperankan oleh Kristen Stewart di film drakula 'Breaking Dawn: Part One'.

Penonton bahkan ada yang kejang di dalam bioskop atau dikenal dengan photosensitive epilepsy (epilepsi karena sensitif cahaya), karena dipicu oleh cahaya terang berkedip merah, hitam dan putih selama adegan film berlangsung.
Dua orang penonton Brandon Gephart dan Kelly Bauman yang menonton pada 18 November 2011 dilaporkan mengalami kejang-kejang, mendengus dan sulit bernapas saat menonton serial Thw Twilight Saga tersebut. Meski tidak parah, dua orang tersebut sempat dirawat oleh paramedis.

"Ini seperti saklar lampu yang on-off, karena itu dalam menyerang otak. Masalahnya terjadi karena ruang bioskop yang gelap dan lampu berkedap-kedip, seperti lampu sorot," jelas Dr. Michael G. Chez, direktur medis neurologi pediatrik dan epilepsi untuk Sutter CBS Sacramento 13 di Sacramento, seperti dilansir ABCNews, Sabtu (26/11/2011).

Kejang gara-gara film 'Breaking Dawn' juga terjadi di Utah, Amerika Serikat. Seorang pria menikah yang tidak disebutkan namanya mengalami gemetar seluruh tubuh setelah menonton film yang juga diperankan oleh Robert Pattinson tersebut.

"Saya tidak ingat apa yang terjadi setelah itu, saya pikir saya pingsan. Menurut dia (istrinya), saya gemetar dan bergumam suara berbeda," jelas pria itu.

Istrinya duduk disamping pria itu di dalam bioskop. Menurutnya, sang suami mulai berguman dan mulai berkedip-kedip pada saat itu. Saya berlutur di depannya dan menampar wajahnya," jelas sang istri.

Pasangan tersebut meninggalkan bioskop lebih awal, saat adegan film belum rampung. Dan keesokan harinya mereka mendengar bahwa hal serupa juga terjadi pada gadis lain yang menonton film itu.

Menurut dokter spesilais saraf Dr Michael Setyawan SpS dalam konsultasi kesehatan di detikHealth, secara umum kejang dapat dibagi menjadi kejang epilepsi dan kejang non epilepsi. Kejang epilepsi merupakan manifestasi akibat adanya lepas muatan listrik abnormal dan berlebih dari otak.

Sedangkan kejang non epilepsi adalah kejang yang menyerupai kejang epilepsi, tetapi tidak disebabkan oleh aktivitas otak berlebih, melainkan dipicu oleh kondisi psikis atau psikologis.

Kejang epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai gangguan otak, misalnya akibat cedera kepala, gangguan pembuluh darah ataupun tumor.

"Pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa kejang yang dialami seseorang adalah dengan EEG (electroencephalography). Untuk menentukan apakah terdapat kejang epilepsi, kemudian dicari dan diobati penyebabnya," kata Dr Michael.

Sumber : detikhealth.com/read/2011/11/26/080411/1776094/763/kejang-kejang-akibat-nonton-drakula-twilight-breaking-dawn

Beginilah Nasib Pendidikan di Perbatasan...

,


Guru adalah profesi mulia. Akan tetapi, perjalanan para guru tak semulus tujuannya. Ada banyak hambatan yang mereka hadapi dalam menjalani profesinya. Sejumlah persoalan yang mencuat adalah keluhan akan kesenjangan yang dialami guru yang mengajar di kota dan non perkotaan, sulitnya memeroleh sertifikasi, tepatnya penyaluran dana tunjangan, dan berbagai persoalan yang lebih kompleks yang dihadapi para guru di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (daerah 3T).

Daerah 3T adalah daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia. Untuk daerah-daerah ini, masalah yang muncul seperti letak geografis dan minimnya sarana serta prasarana. Persoalan-persoalan ini menjadi hambatan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Potret pendidikan di perbatasan pun terkuak dalam diskusi “Mencari Solusi Problematika Pendidikan dan Guru di Perbatasan” yang digelar sejumlah anggota Komisi X, Jumat (25/11/2011), di Gedung DPR, Jakarta.
Wajah" pendidikan perbatasan sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di kota-kota besar, dan negara tetangga yang lokasinya memang tak begitu jauh dan sangat terlihat jelas.

Seorang guru SMAN Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Agustinus mengungkapkan, sekolah tempatnya mengajar hanya berjarak sekitar 100 meter dari batas negara Indonesia dan Malaysia.
Menurutnya, guru-guru yang berada di daerah tersebut harus menelan kenyataan yang kurang baik. Setiap harinya mereka harus menahan rasa "cemburu" ketika melihat negara tetangga memberikan jaminan yang lebih baik dan menjanjikan kepada para gurunya demi pembangunan pendidikan yang berkualitas.

"Negara tetangga jauh lebih baik dan menjanjikan. Sementara fasilitas yang kami terima sangat terbatas, buku penunjang yang minim, dan ada juga sekolah yang harus meminta listrik dari negara tetangga," kata Agustinus, yang hadir dalam diskusi tersebut.

Ia menambahkan, dari sisi kesejahteraan, guru-guru di daerah perbatasan juga sangat memprihatinkan. Tunjangan yang diberikan oleh pemerintah melalui tunjangan profesi dan tunjangan khusus guru daerah perbatasan masih bias dan tidak jelas.

Agustinus menjelaskan, untuk sertifikasi tahun 2011, seluruh Kalimantan Barat mendapat alokasi 2146 orang. Dari jumlah tersebut, tidak semua guru di Kampas Hulu mendapatkan kesempatan sertifikasi karena hanya mendapat "jatah" 430 orang. Ketika ditanya alasannya kepada pemerintah pusat dan daerah, jawabannya tidak pernah memuaskan karena mereka saling melempar tanggung jawab.

"Di sana ada kesenjangan dan gejolak sosial. Di tujuh kecamatan ada beberapa sekolah yang tidak mendapatkan sama sekali," ujarnya.

Di Kampas Hulu terdapat tiga kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu Kecamatan Badau, Kecamatan Empana, dan Kecamatan Puring Kencana. Dan hanya ada satu SMA di tiga kecamatan tersebut.

"Maka tak heran jika ada anak-anak yang kemudian sekolah ke Malaysia. Selain menjanjikan, tamatan SMA di sana juga mendapatkan sertifikat life skill dan bisa kerja di Malaysia dengan gaji yang lumayan," kata Agustinus.

Sumber:http://edukasi.kompas.com/read/2011/11/25/14551062/Beginilah.Nasib.Pendidikan.di.Perbatasan.

Warga Malaysia Dalang Pembunuhan Orangutan

,


Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan, Mr PCH, tersangka dalam kasus pembunuhan orangutan dan monyet, adalah seorang warga negera Malaysia. Informasi ini diperoleh setelah ia menjalani pemeriksaan di Polda Kalimantan Timur. "PCH warga negara Malaysia, ini masih akan berkembang. Kalau ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini, kita akan menyelesaikan kasus ini secara tuntas dan konsekuen," ujar Saud di Gedung Humas Polri, Jumat (25/11/2011).
Menurut Saud, nantinya Polda Kaltim yang akan menjalin koordinasi dengan Kedutaan Besar Malaysia untuk mengurus proses hukum yang akan dilalui Mr PCH. Pria tersebut adalah Senior Estate Manager di perusahaan PT KAM milik Malaysia. Ia yang memberikan saran dan instruksi untuk membentuk tim pemburu hama. Kedua satwa yang dilindungi itu turut dianggap hama dalam perkebunan sawit milik perusahaan itu.

"Kita menginformasikan kepada mereka sehingga mereka tahu persis sehingga mungkin ada upaya-upaya hukum dan barangkali akan memberikan bantuan hukum dari kedutaan," jelasnya.

Bukti yang dipakai untuk menjeratnya sama dengan bukti para pelaku eksekusi, yaitu foto-foto bangkai orangutan dan monyet yang dibunuh. Foto itu ditunjukkan pada perusahaan agar pelaku eksekusi M alias G dan M mendapat upah.

Sanksi untuk perusahaan tersebut, kata Saud, bukan menjadi kewenangan kepolisian, melainkan Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemda dan Dinas Kehutanan yang memberikan izin berdirinya perusahaan tersebut.

Ditanya kemungkinan adanya pihak luar yang terlibat dalam kasus ini, kata Saud, masih dalam pengembangan oleh penyidik. "Hasil pemeriksaan akan terlihat nanti. Penyidik masih menelusuri dan mengembangkan ke arah sana," katanya.

Sumber:http://regional.kompas.com/read/2011/11/25/21143966/Warga.Malaysia.Dalang.Pembunuhan.Orangutan

Kisah Pak Guru Edi di Pedalaman Riau

,


Usia 23 tahun merupakan usia terbilang muda bagi seorang remaja untuk memutuskan hidup mandiri. Apalagi, memiliki keberanian untuk mendirikan sekolah di sebuah lokasi transmigran yang terletak di kawasan pelosok yang belum terjamah. Dialah Edi Mohammad Muhtar, yang pada tahun 1991, dalam usia remaja, nekat meninggalkan tanah kelahirannya di Cianjur, Jawa Barat.

Edi mengadu nasib ke Kampar (sekarang Pelalawan), Riau. Ia menetap di sebuah kecamatan terpencil, Ukui, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Pelalawan. Untuk mencapai Ukui dari Pekanbaru, diperlukan waktu sekitar 4 jam menggunakan mobil atau motor. Sama sekali tidak ada angkutan umum.
Medan yang harus dilalui menuju Ukui pun terbilang berat. Kawasan itu terletak di tengah perkebunan kelapa sawit. Jalan berliku mendaki bukit dan hanya beralaskan tanah sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Ukui.
Edi mengisahkan, selesai menamatkan pendidikan guru agama (PGA) pada tahun 1988, dirinya sempat mengajar sebagai tenaga honorer di Cianjur. Saat ada program transmigrasi pemerintah pada tahun 1991, Edi meninggalkan keluarganya yang tinggal di kota itu menuju Riau. Pada waktu itu, usia Edi 23 tahun.

Dengan bantuan petugas transmigrasi, Edi pun akhirnya mencapai Ukui bersama ratusan transmigran lain dari Pulau Jawa. Sesampainya di kota kecil itu, Edi menyimpan rasa kaget luar biasa, saat melihat wilayah yang akan didiaminya.

"Wah dulu ini sebelum ada sawit, hutan semua. Pohon-pohon tinggi, masih ada harimau, macan, dan gajah yang bisa dilihat dekat rumah," kata Edi, Kamis (24/11/2011), saat dijumpai Kompas.com, di SDN 012 Silikuan Hulu, Riau.

Seiring dengan perjalanan waktu, kawasan Ukui mulai berubah "wajah". Rumah-rumah tinggal mulai dibangun, dengan perkebunan sawit yang luasnya mencapai ratusan ribu hektar. Binatang-binatang liar pun mulai menyingkir.

Membangun pendidikan di Ukui

Ketika itu, Edi tinggal bersama orangtua angkatnya yang sudah lebih dulu mengikuti program transmigrasi di Ukui. Saat awal menginjakkan kaki di sana, Edi sempat luntang lantung tanpa pekerjaan. Pasalnya, mayoritas penduduk Ukui adalah petani sawit dan menjadi petani sawit bukanlah hasrat Edi.

"Akhirnya, karena latar belakang saya guru, saya waktu itu sudah ingin sekali mengajar. Tapi tidak ada sekolah," katanya.

Edi mengenang, pada tahun 1991, hanya ada satu sekolah di Kecamatan Ukui. Sementara, ada 15 desa di Ukui yang tersebar di bukit-bukit.

Akhirnya, Edi pun memutuskan membantu temannya sebagai tenaga honorer guru agama di sebuah sekolah dasar (SD) yang letaknya belasan kilometer dari desanya di Silikuan Hulu.

"Dulu, gaji saya sebulan Rp 30.000-Rp 40.000. Zaman dulu sih udah cukup itu. Apalagi, di pedalaman begini enggak butuh banyak," ujar Edi.

Setelah setahun mengabdi di sana, Edi memutuskan keluar. Ia ingin mewujudkan mimpinya yaitu mendirikan sekolah di tengah-tengah masyarakat Silikuan Hulu. Motivasinya cukup sederhana. Edi merasa miris melihat banyak anak-anak di Silikuan Hulu tidak mengenyam pendidikan akibat sulitnya akses menuju sekolah terdekat.

"Karena dari awal sudah ada pendidikan guru, jadi jiwa pendidik saya selalu melekat. Dulu saya berpikir kalau tidak ada sekolah di lokasi transmigrasi, bagaimana mau membangun kota ini?" papar Edi.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Edi melakukan lobi ke berbagai pihak. Dukungan dari seluruh masyarakat Silikuan Hulu pun dikantonginya. Dengan dana swadaya masyarakat, Edi membangun sekolah dasar.

"Waktu itu belajarnya masih di barak-barak di lapangan dan di rumah-rumah warga. Pengajar juga dari warga semua, enggak ada yang pendidikan resmi. Belajar pokoknya seadanya, ha-ha-ha," kata pria berkumis ini sambil tertawa.

Lambat laun, Edi bersama warga sekitar juga mulai membangun Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Semua dari bantuan masyarakat," katanya.

Pemerintah daerah melalui Kabupaten Kampar pada akhir tahun 1992 akhirnya memberikan bantuan berupa bangunan permanen. Sekolah kemudian berubah nama menjadi SDN Air Putih lalu berubah lagi menjadi SDN 012 Silikuan Hulu.

Edi menceritakan, saat itu, desa Silikuan Hulu merupakan bagian dari Desa Air Putih. Tetapi, sejak tahun 2000-an, Desa Silikuan Hulu berdiri sendiri di bawah Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

Ketika gedung baru sudah didapat, proses belajar mengajar pun berlangsung formal sesuai dengan aturan yang ditetapkan Dinas Pendidikan Riau. Namun, tetap dengan segala keterbatasan yang ada di kawasan pedalaman.

"Beda pedalaman dengan kota itu jauh," ucap Edi.

Di kota, katanya, fasilitas serba memadai. Sementara di pedalaman, untuk mendapatkan buku saja harus menunggu giliran. Buku-buku yang ada akhirnya dipakai bersama-sama oleh para siswa. Dengan sulitnya mendapat buku, Edi pun tak bermimpi membangun perpustakaan.

"Mana bisa bangun perpustakaan? Orang ruangannya enggak ada. Bukunya apa lagi," canda Edi.

Tetapi, pada tahun 2010, melalui program Pelita Pustaka Tanoto Foundation, SDN 012 Silikuan Hulu mendapatkan bantuan 120 buku pinjaman dan pelatihan gratis tentang manajemen perpustakaan. Namun, program itu tidak memberikan dana untuk membangun perpustakaan.

"Iya kurangnya karena tidak ada dana. Kami berpikir, perpustakaan itu penting untuk anak-anak. Akhirnya bahan-bahan kayu yang ada di sekitar kami dikumpulkan dan bangun sendiri," ujar ayah satu anak ini.

Untuk pembangunan perpustakaan mini berukuran 7x8 meter ini, para orangtua siswa juga turt berkontribusi dengan menyumbangkan Rp 70.000. Meski sederhana dan terbuat dari kayu tanpa ada lampu penerangan, para siswa ternyata tetap antusias.

"Kami bersyukur sampai penuh sesak kalau tidak dibatasi dan enggak dijadwal," tambahnya.

Saat ini, Edi menjabat sebagai Kepala SDN 012 Silikuan Hulu. Ia bertanggung jawab terhadap proses pendidikan bagi 125 orang siswa yang mengenyam pendidikan di sana.

Ia masih menyimpan satu harapan, yaitu perhatian dari pejabat setempat untuk memberikan bantuan buku kepada anak didiknya. Edi tahu, risiko tinggal di pedalaman adalah sulitnya akses dan minimnya dana untuk membangun. Namun, hal itu tentu tidak bisa dijadikan alasan untuk merenggut hak anak mendapatkan pendidikan terbaiknya. "

Siapa tahu di antara mereka ada yang sukses," ujarnya penuh harap.

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/11/25/08440544/Kisah.Pak.Guru.Edi.di.Pedalaman.Riau

Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan Kunci Campuran)

,
Halo gan/sis.....
Cuma mau pengen share hasil kreasi kami lagi ni gan/sis,sapa tahu agan/sis ada yang tertarik. Dan kalo tertarik jangan raguragu hubungi kami "Mira Jaya" ya gan/sis.
Untuk masalah harga satuanya @ Rp. 3000,-( Harga Eceran ) aja ko gan/sis
Ayo gan/sis kita langsung liat aja hasil kreasi kami ini

1. Gantungan Kunci Bentuk Kue





2. Gantungan Hp



Gimana gan/sis dengan kreasi kami, semoga agan/sis tertarik dan bisa order pada kami
Terima kasih gan/sis dan salam hangat dari kami "Mira Jaya"

Inilah Skuad Timnas untuk Lawan Beckham Dkk

,


Daftar nama pemain tim nasional yang dipersiapkan untuk menghadapi laga uji coba melawan Los Angeles Galaxy, 30 November mendatang, akhirnya dirilis. Dari 21 nama yang dipilih, 11 di antaranya adalah pemain timnas U-23 yang berlaga di SEA Games XXVI kemarin. Sementara sisanya merupakan penggawa timnas senior.
Nama para pemain timnas senior yang dipanggil adalah Firman Utina, Ahmad Bustomi, M. Ridwan, Cristian Gonzales, Boaz Salossa, Hamka Hamzah, Bambang Pamungkas, Greg Nwonkolo, Victor Igbonefo, dan Zulkifli Syukur.

Sementara nama pemain timnas U-23 yang ikut adalah Kurnia Meiga, Andritany, Diego Michels, Abdulrahman, Hasyim Kipuw, Mahadirga Lasut, Egi Melgiansyah, Okto Maniani, Andik Vermansyah, Patrich Wanggai, dan Titus Bonai.

Pemanggilan Greg dan Victor sedikit mengejutkan karena keduanya sempat bermasalah untuk membela timnas dengan alasan administrasi. Namun, pelatih Pelita Jaya, Djajang Nurdjaman mengatakan bahwa keduanya memang akan dipanggil.

"Saya belum lihat suratnya, tetapi kabarnya mereka memang dipanggil," ujarnya saat dihubungi, Jumat (25/11/2011).

Nantinya, ke-21 pemain ini akan dilatih oleh pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan. Mereka dijadwalkan berkumpul pada 27 November mendatang untuk melakukan persiapan.


Kamis, 24 November 2011

Kerajinan Flanel ( Edisi Gantungan HP)

,
Halo gan/sis.....
Kami dari Mira Jaya mau ngasih Up Date kreasi gantungan Hp terbaru. Semoga agan tertarik dan bisa order pada "Mira Jaya".
Untuk Harga dari kreasi terbaru dari kami :
- Untuk Harga Eceran @ : Rp3000
Ayo gan/sis langsung aja di cek gantungan Hpnya


1. Gantungan Hp Bentuk Bintang


2. Gantungan Hp Bentuk Binatang





3. Gantungan Hp Tokoh Kartun


Gimana gan/sis dengan kreasi terbaru kami?
Semoga agan/sis tertarik dan berminat untuk order pada kami "Mira Jaya"
Terima kasih dan Salam Hangat dari kami "Mira Jaya"

Kerajinan Flanel ( Edisi Bros )

,
Assalamu'alaikum Wr. Wb
halo gan/sis, cuma mau nampilin barang paling up date ni dari kami, siapa tahu agan/sis tertarik untuk order pada kami.
Ayo gan/sis langsung aja kita cek :
1. Bando Cantik

Harga Bando Cantik : @ Rp. 4000,-







2. Jepet Lucu

Hrga Jepet Lucu : @ Rp. 2500,-





Gimana gan/sis produk terbaru dari kami
Semoga anda cocok dan bisa memesan barang-barang dari "Mira Jaya"
Sekian gan/sis...
Terima kasih
dan Salam Hangat dari kami "Mira Jaya"

Sepertiga Terumbu Karang Indonesia Rusak

,


Laut Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia, yakni 15 persen dari seluruh lautan di bumi. Namun berdasarkan hasil riset Coremap LIPI dan LAPAN akhir tahun 2008, hampir sepertiga kondisi terumbu karang di Indonesia berkategori rusak.

Menurut Zaenal Arifin, Kepala Pusat penelitian Oseanografi LIPI, 5 persen terumbu karang berkategori sangat baik, 25 persen baik, 30 persen sedang, dan 31,5 persen rusak.
“Kerusakan terumbu ini terjadi di kota-kota besar yaitu Jakarta, Kepulauan Seribu, Makassar, Surabaya, bahkan Ambon,” kata Zaenal di Jakarta, 24 November 2011. “kerusakan terumbu bisanya diakibatkan oleh faktor ulah manusia,” ucapnya.

Zaenal menyebutkan, manusia menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak. Selain itu, kualitas air yang buruk juga mengakibatkan terumbu karang sulit tumbuh. “Perubahan iklim juga berpengaruh pada tingkat keasaman air laut, sehingga terumbu karang berkurang,” ucapnya.

Menurut Zaenal, efek gas rumah kaca juga secara tidak langsung mengakibatkan spesies yang hidup di sekitar terumbu karang dapat punah. Suhu air, salinitas, sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan terumbu karang.

Malah, menurut Zaenal, kerusakan yang diakibatkan oleh faktor kualitas air bisa bersifat lebih massif dibandingkan dengan faktor bahan peledak. “Kalau air bisa massif seluruhnya. Tapi kalau dinamit hanya beberapa bagian saja,” ujarnya.

“Kualitas air bisa dipengaruhi oleh kekotoran air yang diakibatkan oleh sampah yang akhirnya terbawa ke laut,” kata Zaenal. “Dan yang tak kalah penting yakni menjaga ekosistem di sekitar terumbu karang untukmembuat terumbu karang dapat cepat tumbuh, pelestarian Mangrove,” ucapnya.

Mangrove, kata Zaenal, dapat mengurangi tekanan pada terumbu karang. “Intinya, jika ekosistem rusak, terumbu terancam,” sebutnya. Sejauh ini, berdasarkan penelitian LIPI pada 2010, luas terumbu karang di Indonesia mencapai 19.500KM persegi.

Rabu, 23 November 2011

Kerajinan Flanel ( Edisi Bros )

,
Halo gan/sis semuanya, maap ni gan/sis, kita cuma mau up date hasil kreasi kami kembali, semoga agan berkenan dan tertarik untuk order pada kami.
Untuk Harga masing-masing bros cuma @ Rp 2000,- gan.
Ayo gan kita lihat langsung aja up date kreasi kami :

1. Bros Bentuk Bunga




2. Bros Bentuk Pita



Gimana gan/sis, semoga agan/sis berkenan dan berniat order pada kami.
Terima Kasih.....
Salam Hangat Dari Kami "Mira Jaya"
 

Mira Jaya Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates